Limbah Pertamina Tak Kunjung Habis Di Pantai Pakis

Rabu, 14 Agustus 2019, Agustus 14, 2019 WIB Last Updated 2019-08-14T06:12:00Z


Karawang, Online-datapublik.com
Hampir tiga sepekan berlalu, limbah pertamina yang berbentuk pek/ter menghiasi pantai wisata Tanjungpakis kecamatan pakisjaya kabupaten karawang sampai saat ini tidak habis-habis di bersihkan/evakuasi oleh team relawan.terlihat pada Rabu (14/8/2019).

Pantai wisata tanjungpakis sebuah pantai wisata yang berada di sekitar lingkungan perkampungan/Dusun,yang paling berdampak terkena limbahnya Pertamina adalah Dusun Bungin, Karangjaya, Pakis1,Pakis2 dan sompek.

Evakuasi yang di lakukan team relawan dari masing-masing warga di sekitar perkampungan/Dusun, cukup banyak di pekerjakan menjadi team relawan oleh pihak pertamina, dengan upah harian sebesar 100 ribu perharinya. Masing-masing kelompok team relawan berpariasi Anggotanya,mulai dari 20 orang bahkan mencapai 40 orang .

Hasil evakusi limbah perkelompok perharinya mencapai 200 karung,kalau saat ini ada lima Kelompok relawan masing-masing Dusun bisa mencapai 700 karung bahkan 1000 karung di setiap harinya tergantung tumpukan limbah yang datang menepi tercecer di tepi pantai.
Hal itu di katakan Saki (65 thn) ketua Rukun Nelayan sekaligus pengawas team relawan saat berbincang dengan wartawan datapublik.com Rabu 14/08/2019.

Di sela-sela istirahat pukul 12 siang. Lanjut Saki katakan "sejauh ini mengenai limbah yang berada di pantai Tanjungpakis sudah mendekati satu bulan tak kunjung habis di bersihkan,satu hari habis di evakuasi ketika malam hari saat air laut pasang dan arus angin kencang serta adanya ombak limbah-limbah tersebut menumpuk kembali.

 " informasi yang kami dapat antara akurat dan tidaknya, dari pihak pertamina akan kebocoran ini di prediksi bisa selesai pada pertengahan tahun 2020 ".ujar saki pada datapublik.com.
Dengan wajah sedikit kebingungan.Saki Khawatir akan dampak limbah yang tak habis-habis dan berkepanjangan. terlebih warga pantai Tanjungpakis yang sebagian besar warganya Adalah Nelayan dan petani Tambak.

(Ahmad Sumadi) 

Komentar

Tampilkan

Terkini