Karawang, Online-datapublik.com
Bertempat di aula kantor desa Solokan kecamatan pakisjaya kabupaten karawang.
Musyawarah perencanaan pembangunan desa (musrenbangdes) pada Senin 23/9/2019.
Turut hadir staf kecamatan kasi pemerintahan,kasi kesos,pendamping desa.dan jajaran pegawai pemdes Solokan, tokoh masyarakat, juga PKK.
Hal itu di sampaikan Hasan saipudin kepala desa Solokan kepada datapublik.com
"Skala prioritas pembangunan yang ada dan sudah masuk dalam
Anggaran perencanaan Bangunan Desa (APBDes) kesemuanya masih tertumpu dan tertuju pada akses infrastruktur."ucapnya
"sejauh ini secara prosentase bangunan insfratruktur yang ada seperti jalan setapak, jalan lingkungan,jalan poros sudah mencapai 80% terselesaikan"ujarnya.
Masih di katakan "Selanjutnya sarana dan prasarana tempat ibadah seperti musholah di setiap dusun akan kita alokasikan terlebih dahulu dalam perencanaan pembangunan seperti renovasi/rehab, Akan tetapi di lihat dari kondisi fisiknya terlebih dahulu yang menjadi acuan dasar skala prioritas mulai dari dusun satu kedusun berikutnya dan kita lakukan pembangunannya pun secara bertahap.
mengenai sarana pendidikan sendiri,
seperti pendidikan anak usia dini(paud) Taman pendidikan Alquran (TPA) tetap akan kita alokasikan pula pembangunannya dan kita pagukan dalam Musrenbangdes kali ini."terangnya.
Sementara saat musyawarah sesion dialog usulan yang di pertanyakan salah satu warga peserta hadirin .
Julaela (30) seorang guru Paud dari dusun krajan rt 02/01. mempertanyakan nasib pendidikan.
"Sejauh ini perencanaan maupun usulan pembangunan di tingkat desa sangat ironis sekali kalau yang di prioritaskan serta di dahulukan selalu saja yang berkaitan dengan infrastruktur."ucapnya.
"yang padahal pendidikan seperti Paud itu sangat penting sekali,harapan saya selaku seorang pendidik anak usia dini tolong di prioritaskan juga. oleh pemdes solokan.
terutama kebutuhan-kebutuhan seperti sarana prasarana yang memadai demi kenyamanan belajar mengajar untuk putra putri kita yang nantinya menjadi
calon harapan bangsa dan negara". pungkasnya.
(Ahmad Sumadi)