Pohon Albasiah Tertua Didesa Tanjung Bungin Akhirnya Mati Dan Tumbang

Sabtu, 01 Februari 2020, Februari 01, 2020 WIB Last Updated 2020-02-01T02:03:49Z
Foto Albasiah yang conon berumur ratusan tahun

Karawang, Online-datapublik.com
Pasar Kedawung Desa Tanjung Bungin kecamatan Pakisjaya Kabupaten karawang.
Memiliki pohon yang sangat tua berdiri dan tumbuh dengan ukuran yang sangat besar. keberadaan pohon tersebut tepat berada di jalan depan kantor desa Tanjungbungin.

Pohon Albasiah atau lebih populernya penduduk sekitar menyebutnya pohon (Sengon.) yang sudah berusia 250 tahun itu, kini tinggal kenangan.

Hal tersebut di katakan Minan (45) warga dusun Kedawung desa Tanjung Bungin kepada datapublik.comSaat melihat prosesi penebangan yang di lakukan oleh beberapa tenaga kerja yang memqng ahlinya.
"pohon sengon yang dulunya rindang dan tempat untuk berteduh para pedagang-pedagang yang berjualan di sekitar pasar Kedawung Tanjungbungin. 
kini harus di tumbangkan karena posisi pohonnya telah mati mengering dan sudah tidak ada tanda-tanda kehidupan lagi."ujarnya.

Masih dikatakan minan "kalau di bilang sayang kami sangat sayang sekali kalau pohon sengon yang penuh sejarah itu harus mati mungkin karena faktor termakan usia.
Sepengetahuan saya orang yang paling tertua di Tanjungbungin saja tidak ada yang tahu pastinya berapa usia pohon sengon itu yang tahu-tahu sudah ada dan tumbuh besar sejak dahulu kala.

Dari sumber informasi orang yang hapal akan sejarah,  pohon sengon itu sudah tumbuh sejak zaman kerajaan tarumanegara maupun kerajaan Sunda pada abad 6 dan 7. sebelum Indonesia merdeka, dan masih di zaman masa penjajahan kolonial Belanda. di perkirakan juga pohon sengon itu kini sudah berusia 250 tahun sampai saat ini."tuturnya.

Lanjut nya "kendati di biarkan berdiri dan tidak segera di tumbangkan secepatnya kita termasuk para warga sekitar sangat hawatir dan takut.
 ketika nanti ada angin kencang pohon sengon yang dahannya sudah mulai mengering itu akan mudah patah serta roboh menimpa rumah warga maupun perkantoran yang ada di sekitar.

Melalui kesepakatan dari beberapa warga sekitar telah ada kesepakatan menandatangani serta telah di ketahui aparatur pemerintah desa Tanjung Bungin, kalau pohon sengon tersebut kita jual saja kepada orang yang mau membelinya. dengan harga sekitar 10 juta rupiah.
kemudian uangnya pun akan kita hibahkan serta sumbangankan semua secara langsung ke masjid yang ada di desa Tanjung Bungin."terangnya.

(A.Sumadi / IWO).
Komentar

Tampilkan

Terkini