Rehabilitasi saluran Kramat.Dusun Rawasari Desa Sedari
Karawang, Ondatapublik.com – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Ditjen Perikanan Budidaya kembali gulirkan program rehabilitasi saluran tambak rakyat atau biasa disebut dengan Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP)
Program PITAP merupakan program kegiatan rehabilitasi saluran irigasi swakelola yang dilaksanakan oleh Kelompok Pengelola Irigasi Perikanan (POKLINA)
Pengelolaan Irigasi Tambak Partisipatif (PITAP) yang dikerjakan secara padat karya, disambut gembira oleh para pembudidaya Dusun Neglasari Desa Sedari Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang.
Anang Kertua Kelompok Pengelola Irigasi Perikanan (POKLINA) Mitra Mina Jaya mengatakan, dengan adanya PITAP yang dikerjakan secara Padat Karya tentunya sangat membantu masyarakat dalam mendapatkan penghasilan (upah kerja) ditengah sulitnya perekonomian akibat pandemi wabah Virus Corona.
" .Alhamdulillah kita mampu menyelesaikan normalisasi saluran sepanjang 3.000 Meter yang dikerjakan secara manual. 2,400 meter program PITAP, 600 Meternya swakelola," ujar Anang Ketua POKLINA Mitra Mina Jaya yang dijumpai dilokasi kerja.Minggu (23/05/21)
Anang juga sangat apresiasi adanya program PITAP, selain dapat membantu masyarakat mendapatkan upah kerja, juga mampu mengembalikan fungsi saluran irigasi sehingga dapat beroperasi secara optimal.
" Saluran irigasi yang telah kita bangun secara gotong royong ini tentunya akan kita pelihara dengan baik secara bersama- sama sehingga manfaatannya dapat kita rasa
kan bersama, dalam arti, kita yang membangun ya.. kita juga yang harus memeliharanya," ungkap Anang
Tahun ini POKLINA Mitra Mina Jaya mengerjakan saluran sungai Kramat Dusun Rawasari Desa Sedari Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang, untuk tahun depan rencananya akan mengerjakan saluran Negla yang lokasinya di Dusun Neglasari RT.02/04 Desa Sedari.
" Saluran irigasi yang kami rehab ini saluran irigasi tersier, makanya menggunakan tenaga orang, dan insya allah tahun yang akan datang, kita akan merehab saluran Negla sepanjang 2,5 KM secara swakelola, sebab sudah semakin menyempit dan dangkal akibat terlalu lama tidak tersentuh normalisasi," pungkasnya (sent)