![]() |
Kondisi tanggul empang yang dikerjakan dengan cara manual |
Karawang, Online-datapublik.com – Petani tambak di Desa Sedari Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang, kini merasa punya semangat baru dalam mengelola tambaknya karena beberapa tahun sebelumnya mayoritas petani tambak di Desa Sedari nyaris tak mau berbudidaya ikan bandeng, penyebabnya tanggul empangnya mengecil dan rendah sehingga sangat riskan jika air rob datang.
“ Hampir semua petani tambak pembudidaya ikan bandeng selalu cemas jika air rob datang secara tiba-tiba, sebab tanggul empangnya mengecil dan rendah, Padahal kita selalu menambah tinggi tanggul dengan cara manual pada setiap usai panen, tapi hasilnya tidak bisa maksimal,” Tutur Ngana petani tambak asal Dusun Karangsari Desa Sedari
Upaya petani tambak di Desa Sedari untuk mengantisipasi agar ikannya tidak kabur jika air rob datang secara tiba-tiba, dengan cara memasang waring disekeliling tanggul empangnya. Namun upaya tersebut tidak menjamin utuhnya ikan dalam tambaknya, karena ikan bandeng jika air masuk akan menysur dan loncat.
“ Dengan cara memasang waring disekeliling tambak hanya untuk meminimalisir kaburnya ikan bandeng dari tambak yang dikelolanya,” ujar ngana
![]() |
Excavator bantuan dari KKP |
Bantuan Excavator (Beko) dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) yang dikelola oleh ketua POKLINA Mitra Mina Jaya sangat membantu petani tambak di Desa Sedari, sebab selain biayanya yang relative murah tanggul empang juga terbentuk lagi, lebar dan tinggi.
“Biaya sewa alat berat hitungannya per jam kang…. Tapi saya anggap murah karena hanya Rp. 410 ribu per jam nya… adapun bahan bakar dan bayar operator termasuk biaya lainnya itu tanggungjawab Ketua POKLINA . Saya optimis hasil panen akan meningkat, dan saya tidak cemas lagi meski air rob datang tiba- tiba. ujarnya
( Sent)