Parah!! Pemdes Kemiri Bangun Drainase Asal Jadi, Diduga Tidak Sesuai Spesifikasi Teknis Pekerjaan

Senin, 22 Juli 2024, Juli 22, 2024 WIB Last Updated 2024-07-23T01:18:53Z



Karawang, Online_datapublik.com -
Pembangunan Drainase atau Saluran Irigasi di dusun Krajan RT 018/RW 004 yang saat ini sedang dikerjakan oleh Pemerintah desa (Pemdes) Kemiri kecamatan Jayakerta kabupaten Karawang provinsi Jawa Barat, diduga dalam pelaksanaannya tidak sesuai spesifikasi teknis pekerjaan, terkesan asal jadi.


Pasalnya, pantauan awak media dilokasi pada Senin (22/07/2024) siang, batukali dipasang dalam kondisi banjir tanpa ada upaya pengeringan air terlebih dahulu. Selain itu, dilokasi pekerjaan juga tidak nampak adanya pemasangan Kisdam dan penyediaan Alkon, atau alat penyedot air, serta bekas galian tanah untuk pondasi bangunan.



Menurut salah satu pekerja yang enggan menyebutkan namanya, pembangunan drainase tersebut sudah berjalan kurang lebih sekitar lima hari. Namun ketika disinggung terkait pemasangan batukali, dirinya malah mengarahkan ke pak lurah.


"Sudah 5 hari pak, itu juga dibendung, habis mau gimana lagi airnya besar banget, di RAB-Nya juga tidak ada untuk pemasangan Kisdam, coba tanya saja langsung ke pak lurah," ujarnya, Senin (22/07/2024) siang dilokasi pekerjaan.


Sementara itu, Sekretaris dan Kepala desa Kemiri ketika awak media mencoba konfirmasi via chat WhatsApp pribadinya sama sekali tidak merespon, malah memilih bungkam diam seribu bahasa. Bahkan saat dihubungi beberapa kali pun nomor WhatsApp-Nya tidak aktif, Senin (22/07/2024).



Ditempat terpisah, Gunawan selaku Camat Jayakerta ketika dimintai tanggapan terkait pembangunan Drainase di wilayah desa Kemiri yang diduga dalam pengerjaannya tidak sesuai spesifikasi teknis pekerjaan dan terkesan asal jadi, pihaknya tidak banyak berkomentar dengan alasan karena belum memonitoring pekerjaan pembangunan Drainase tersebut.


"Dalam hal ini saya tidak akan banyak berkomentar, karena saya belum melihat langsung ke lokasi. Nanti saya akan melakukan monitoring setelah semua pekerjaan dari anggaran Bantuan Gubernur (BanGub) sudah mencapai 50%. Kami pihak kecamatan hanya sebatas monitoring saja, kalau untuk teknis pelaksanaannya itu bagian pendamping desa," tuturnya, Senin (22/07/2024) siang diruang kerjanya.


"Ya seharusnya sih dikeringkan terlebih dahulu airnya agar nanti ketika pemasangan batukali adukan pasir dan semennya bisa masuk, kalau tidak dikeringkan gimana mau memasukan adukan pasir dan semennya," pungkas Camat.



Diketahui, dalam plang papan informasi proyek pembangunan Drainase tersebut bersumber dana dari Bantuan Gubernur (BanGub) tahun anggaran 2024 yang menelan biaya sebesar Rp82.000.000 dengan volume panjang 264 meter, lebar 0,30 cm dan tinggi 0,60 cm.


Namun dalam pelaksanaannya diduga tidak sesuai spesifikasi teknis pekerjaan, batukali dipasang dalam kondisi banjir, tanpa galian pondasi dan tidak memasang kisdam, terkesan dikerjakan asal jadi.


(Red)

Komentar

Tampilkan

Terkini