Karawang, Online_datapublik.com - Pekerjaan normalisasi saluran Jamantri 3 desa Sabajaya kecamatan Tirtajaya kabupaten Karawang provinsi Jawa Barat yang dikerjakan CV ISTIQOMAH terkesan asal jadi, diduga tidak sesuai spesifikasi teknis pekerjaan.
Pantauan awak media ondatapublik.com pada Selasa 2 Juli 2024 siang dilokasi proyek, nampak terlihat dengan jelas saat pemasangan batukali dipasang dalam kondisi banjir tanpa ada upaya pengeringan air terlebih dahulu, dikhawatirkan rentan ambruk.
Saat dikonfirmasi terkait mekanisme teknis pekerjaan, salah satu pekerja inisial DD mengatakan dengan alasan Alkon (alat penyedot air) kehabisan bensin dengan terpaksa batukali dipasang dalam kondisi banjir tanpa memikirkan kualitas dan kuantitas bangunan.
"Mau gimana lagi pak, Alkon bensinnya habis, mau beli uangnya tidak ada ya terpaksa batukali saya pasang dalam kondisi banjir yang penting jadi," ujarnya.
Selanjutnya DD menjelaskan, pekerjaan normalisasi saluran Jamantri 3 tersebut dikerjakan sudah hampir kurang lebih 6 hari dengan sistem kerja borongan 15 juta.
"Sudah 6 hari pak, kerjanya borongan murah banget cuman 15 juta. Ya mau gimana lagi daripada tidak ada kerjaan terpaksa saya kerjakan," ungkapnya.
"Sudahlah pak jangan dinaikkan beritanya, telpon saja wartawan inisial TLY, soalnya dia yang ngondisikan wartawan dilapangan. Kalau tidak salah pelaksananya mandor Ido, pusing saya," cetus DD.
Sementara itu Mandor Ido selaku pelaksana lapangan ketika dikonfirmasi via WhatsApp dirinya mengakui bahwa pekerjaan normalisasi saluran Jamantri 3 tersebut proyek miliknya. Namun saat disinggung terkait pemasangan batukali yang disengaja dipasang dalam kondisi banjir dirinya berdalih tidak merasa menginstruksikan hal seperti itu kepada pekerja.
"Iya coba nanti akan saya tegur pekerjanya. Masa sih seperti itu, kan itu sudah dipasang kisdam, bahkan Alkon juga disediakan buat nyedot air. Coba saya mau telpon dulu pekerjanya takut tidak benar kerjaanya," ujar Mandor Ido kepada ondatapublik.com, Selasa (2/7/2024).
Percuma kisdam dipasang dan Alkon disediakan, keduanya tidak berpungsi. Pekerjaan terkesan asal jadi dan tidak maksimal, dikhawatirkan rentan ambruk.
Belum sempat diperbaiki, pekerja langsung melanjutkan pekerjaannya dengan tergesa-gesa menutupi batukali yang dipasang dalam kondisi banjir pakai adukan pasir semen dengan tujuan agar tidak terlihat dan tidak terkesan dikerjakan asal jadi.
Dengan adanya hal tersebut, dimohon dengan sangat kepada pihak yang berwenang dalam hal ini dinas PUPR Karawang, agar dapat segera turun langsung ke lokasi. Apabila tidak sesuai spesifikasi teknis pekerjaan harap ditindak tegas, bila perlu suruh bongkar kembali agar tidak ada lagi pelaksana seperti itu dalam melaksanakan proyek pemerintah.
(Red)