Karawang, Ondatapublik.com - Pekerjaan pembangunan Normalisasi Saluran Dusun Kalidung 1 Desa Kalidungjaya Kecamatan Cibuaya Kabupaten Karawang Provinsi Jawa Barat, kembali menuai kritikan tajam.
Proyek yang seharusnya mendukung keselamatan dan ketahanan di wilayah desa tersebut, justru dikhawatirkan menjadi ancaman baru bagi masyarakat desa setempat.
Pantauan ondatapublik.com dilokasi, Sabtu (24/08/2024) siang, menemukan sejumlah kejanggalan dalam pelaksanaan proyek Normalisasi Saluran tersebut.
Salah satu temuan yang paling mencolok yaitu tidak adanya nomor kontrak pada plang papan informasi proyek yang seharusnya berfungsi sebagai sarana transparansi publik.
Lebih parahnya lagi, pemasangan batu kali yang menjadi material utama di proyek tersebut tampak dilakukan secara asal-asalan. Batu kali terlihat langsung dipasang dalam kondisi banjir tanpa ada upaya pengeringan air terlebih dahulu.
"Sudah lima hari kami bekerja, tapi pasir yang digunakan untuk proyek ini berkualitas buruk, tidak cocok untuk pasangan batu kali," ujar YN, salah satu pekerja.
Kualitas material yang buruk ini menambah kekhawatiran akan ketahanan proyek Normalisasi Saluran tersebut. Dengan pasir yang tidak memadai, struktur penahan tanah bisa saja rentan ambruk di kemudian hari, terutama jika dihadapkan pada kondisi cuaca exstrim.
Dari hasil temuan ini, pihak Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR) Karawang diharapkan agar segera turun tangan. Pengawasan ketat dan tindakan tegas sangat diperlukan agar pembangunan ini dapat dilaksanakan dengan standar yang memadai, demi mencegah potensi bencana yang lebih besar.
Proyek pembangunan Normalisasi Saluran ini seharusnya menjadi langkah perlindungan, namun jika dikerjakan tanpa perencanaan yang matang, justru bisa menjadi ancaman bagi masyarakan desa setempat.
Sementara itu, mandor pelaksana proyek ketika dikonfirmasi via WhatsApp, Sabtu 24 Agustus 2024 sore, dirinya mengatakan bahwa orang yang mengirimkan gambar atau poto plang papan informasi proyek Normalisasi Saluran sudah banyak dan semua sama.
"Meni sararua ngirimkeun gambar teh gening nu mana-mana ge. Asa ku seueur gening nu nga WA ka abdi, aya meren 100 mah, lier ngajawab na. (yang mana-mana juga kok sama semua ya ngirimkan gambarnya, banyak banget yang WhatsApp saya, ada kali 100 orang, pusing saya menjawabnya)," ujar mandor.
Hasil konfirmasi via WhatsApp, terkesan mandor pelaksana proyek alergi wartawan.
(Alim)