Indonesia Palm Oil Smallholders Conference & Expo 2024

Jumat, 20 September 2024, September 20, 2024 WIB Last Updated 2024-09-21T01:32:59Z


Pontianak, Online_datapublik.com - Andi Putra Damanik,S.P karena kami dari PPKS sendiri mengatakan masih banyak permasalahan yang harus diperbaiki, Saya masuk ke Kabupaten landak karena adanya permasalahan, yang mana seharusnya dari dirjen BPDPKS harusnya serius untuk Kalbar, Karena Kalbar menduduki peringkat kedua dibawah Riau.


Untuk umur produktif rata-rata 25 tahun dan produksi per hektar per tahun sawit maksimal pada umur tanaman rata-rata 15 tahun; pada umur 15 tahun akan tercapai produksi puncak pada tanaman, ucapnya.


Lanjut, Andi Putra Damanik,S.P yang juga merupakan pelaku Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia menyebut kondisi industri kelapa sawit sekarang ini memang sedang kurang bagus. Hal ini tak terlepas dari harga minyak nabati dunia yang juga sedang mengalami penurunan.


Apabila dibandingkan dengan tahun 2022 - 2023 pada periode yang sama, katanya, memang volume ekspor kelapa sawit tahun ini mengalami kenaikan, tetapi jika dilihat secara nilai, angkanya mengalami penurunan.


"Sekarang kondisinya memang kurang bagus, contoh ekspor kita dibandingkan tahun 2022 pada periode yang sama itu naik, tetapi secara angka, nilai itu turun karena harga minyak nabati dunia itu turun," kata Andi Putra Damanik,S.H dalam acara Workshop IPOSC & Expo 2024 di Hotel Aston Pontianak, Jum'at (20/9/2024).



Andi mengatakan, kelapa sawit merupakan salah satu minyak nabati di dunia, bukan satu-satunya minyak nabati. Meskipun sawit memiliki pangsa pasar terbesar di dunia, tetapi kelapa sawit masih di angka 33% yang dimana sisanya masih ditempati oleh minyak nabati lain.


"Jadi, sawit ini tidak bisa berdiri sendiri. Apabila terjadi sesuatu dengan minyak nabati lain, sudah pasti nantinya juga akan berpengaruh terhadap harga minyak sawit," ujarnya.


Dia memberi contoh, beberapa negara menjadi panik karena minyak nabati biji bunga matahari tidak bisa keluar, baik dari Rusia maupun dari Ukraina, hasilnya menyebabkan harga minyak nabati naik tajam dan terjadi tragedi penghentian ekspor sawit dari Indonesia dalam upaya stabilisasi harga minyak goreng.


Ia menjelaskan bahwa jatuhnya harga sawit disebabkan karena para pembeli atau buyer di luar negeri sudah mengetahui, bahwa pada saat Indonesia menyetop ekspornya maka akan terjadi penumpukan stok yang berlimpah, sehingga pada akhirnya pemerintah Indonesia akan kembali membuka keran ekspornya dengan harga yang sudah jatuh.


"Jadi mereka santai saja, 'sudah nanti pasti kita akan bisa beli, tidak usah kita beli sekarang," ucapnya.


( Lisa )

Komentar

Tampilkan

Terkini