Karawang, Online_datapublik.com - Lima organisasi masyarakat (ormas), yakni GMBI, GRIP, Gibas, Banaspati, dan Sundawani, akan menggelar aksi massa besar-besaran pada 4 Februari mendatang.
Aksi ini merupakan bentuk protes terhadap perusahaan Minda ASEAN yang dianggap tidak mematuhi peraturan desa serta menghambat peluang usaha bagi warga setempat.
Dalam pernyataannya, Arya Mandalika menegaskan bahwa perusahaan tersebut telah menolak bekerja sama dengan pelaku usaha lokal serta melanggar berbagai regulasi, termasuk peraturan perundang-undangan dan peraturan daerah. Ia juga menuduh adanya praktik monopoli di kawasan industri Karawang International Industrial City (KIC).
"Kami tidak segan-segan untuk melaporkan keberadaan tenaga kerja asing (TKA) di perusahaan ini ke pihak imigrasi. Kami ingin memastikan apakah mereka bekerja sesuai izin atau ada pelanggaran lainnya," tegas Arya, Kamis (30/1/2025).
Lebih lanjut, ia menyatakan bahwa aksi pada 4 Februari akan melibatkan ribuan massa dari lima ormas yang beraliansi. Mereka berencana menduduki kawasan Minda ASEAN sebagai bentuk perlawanan atas kebijakan perusahaan yang dinilai tidak adil.
Sebelumnya, pihaknya telah bertemu dengan manajemen Minda ASEAN pada hari Kamis lalu. Namun, pertemuan tersebut tidak menghasilkan kesepakatan. Oleh karena itu, mereka memutuskan untuk melakukan aksi massa yang lebih besar guna menuntut kejelasan terkait hak-hak pelaku usaha lokal di kawasan tersebut.
"Kami akan datang bergelombang lebih besar. Ini adalah bentuk perlawanan terhadap kebijakan yang merugikan masyarakat lokal," pungkasnya.
Aksi ini diprediksi akan berdampak pada arus lalu lintas di sekitar kawasan industri Karawang, terutama jika massa dalam jumlah besar turun ke jalan. Pihak kepolisian diharapkan dapat mengantisipasi dan mengamankan jalannya aksi agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
( red )