Karawang, Online_datapublik.com - Masyarakat Karawang dibuat resah oleh aksi tawuran remaja yang diduga melibatkan kelompok gangster. Video viral di media sosial menunjukkan bentrokan antar kelompok remaja menggunakan senjata tajam sepanjang 2 hingga 3 meter, menciptakan kepanikan di tengah warga.
Aksi kekerasan ini bermula dari tantangan di media sosial yang berujung pada bentrokan di beberapa kecamatan. Salah satu insiden terbaru terjadi di Jalan Kaceot, Rengasdengklok, di mana dua kelompok remaja terekam saling serang menggunakan senjata clurit yang dimodifikasi.
Warni, seorang warga setempat, mengungkapkan kekhawatirannya. Ia takut tawuran terjadi saat anaknya pulang kerja dan melintas di lokasi kejadian.
“Saya sangat tidak nyaman dan khawatir akan keselamatan anak saya. Takut kalau pas dia pulang kerja, tawuran sedang terjadi,” ujar Warni, Senin (27/1).
Menurut Warni, warga berhamburan mencari tempat aman saat tawuran terjadi, sementara beberapa orang merekam kejadian tersebut hingga viral.
Warga setempat, terutama para orang tua, mendesak pemerintah dan aparat penegak hukum bertindak tegas.
“Kami berharap ada pembinaan yang jelas. Dulu ada Satgas Pelajar, tapi sekarang sepertinya tidak aktif,” tambah Warni.
Dalam upaya mengendalikan situasi, anggota Sat Samapta Polres Karawang berhasil menggagalkan aksi tawuran di Jalan Peruri, Sabtu dini hari (25/1).
Kasi Humas Polres Karawang, Ipda Solihin, menyebut patroli dilakukan setelah menerima laporan masyarakat.
“Patroli melibatkan sebelas personel. Tidak hanya untuk mencegah tawuran, tetapi juga memantau potensi kejahatan lainnya,” jelasnya.
Dalam operasi tersebut, polisi mengamankan enam remaja yang diduga hendak melakukan tawuran. Barang bukti berupa tiga kendaraan roda dua, lima ponsel, tiga senjata tajam, dan satu stik golf turut diamankan.
Seluruh pelaku dan barang bukti telah diserahkan kepada Piket Reskrim Unit IV PPA Polres Karawang untuk penyelidikan lebih lanjut.
Masyarakat Karawang berharap tindakan tegas aparat dapat mencegah aksi serupa. Selain itu, pemerintah diharapkan mengaktifkan kembali program pembinaan remaja seperti Satgas Pelajar untuk menjaga keamanan dan ketertiban di wilayah tersebut.
( red )
