Karawang, Online_datapublik.com - Untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas produk jurnalistik, Asosiasi Pimpinan Redaksi Indonesia (APRI) menggelar ‘diskusi hasanah keilmuan jurnalistik’, pada Kamis 27 Februari 2025 di Telaga Desa KIIC – Karawang, Jawa Barat.
Presidium APRI, Drs. R. Hartono, atau yang biasa di sapa Romo, mengatakan bahwa kegiatan diskusi ini bukan bermaksud ‘mapatahan ngojay ka meri’. Yang artinya, mengajari para Pimpinan Redaksi media massa yang sudah banyak makan asam garam di dunia jurnalistik, melainkan lebih kepada tukar pikiran mengenai perkembangan dunia jurnalistik terkini.
"Pasalnya, perkembangan teknologi dan informasi terus menuntut seorang jurnalis untuk terus melakukan upgrade diri. Jadi kita tidak perlu menutup diri untuk terus memperbaiki kualitas dan kuantitas jurnalistik, karena perkembangan teknologi informasi memang menuntut kita untuk terus melakukan upgrade,” tuturnya.
Selanjutnya, Romo menyampaikan, meski di lindungi UU Pers dan terikat etika jurnalistik, setiap individu wartawan juga harus lebih teliti di dalam menyuguhkan produk jurnalistik ke publik. Konfirmasi nara sumber adalah suatu kewajiban bagi seorang wartawan.
"Karena produk jurnalistik tidak hanya sekedar berbicara to inform, melainkan lebih kepada dampak yang lebih besar terhadap publik, khususnya dalam membentuk etika dan moralitas masyarakat yang di pengaruhi oleh suguhan informasi di media sosial," ujarnya.
APRI yang memiliki tagline ‘Pers Berdaya Pers Berbudaya’, sambung Romo, tentu harus di isi oleh para Pimpinan Redaksi yang profesional dan berkualitas. Karena untuk mewujudkan Pers yang memiliki budaya intelektual, maka harus di awali dengan ‘keberdayaan’ insan Pers itu sendiri.
"Baik itu keberdayaan dalam hal profesionalisme sebagai wartawan maupun dalam hal produk jurnalistiknya yang berkualitas. Diskusi seperti ini akan terus kita lakukan. Di sini kita bisa saling bertukar pikiran dan sama-sama memberikan masukan demi mewujudkan Pers Berdaya dan Pers Berbudaya,” pungkasnya.
( alim )