Terkesan Takut Terbongkar, Pihak Sekolah Intimidasi Orang Tua Siswa

Sabtu, 15 Februari 2025, Februari 15, 2025 WIB Last Updated 2025-02-17T03:49:26Z


Karawang, Online_datapublik.com
- Setelah muncul pemberitaan terkait adanya dugaan penggelapan dana PIP yang diduga dilakukan oleh operator dan kepala sekolah SDN Panyingkiran III, salah satu orang tua siswa berinisial SK mengaku merasa di intimidasi oleh operator dan kepala sekolah beserta komite.


“Sore tadi ada operator, kepala sekolah dan komite datang ke rumah saya mempertanyakan masalah pemberitaan. Kata mereka kalau pemberitaan ini sampai dilanjut ke dinas saya bakal kebawa-bawa, saya jadi takut pak. Bahkan mereka juga menyuruh saya untuk mencari orang yang memberitakannya,” ujar SK salah satu orang tua siswa yang mendapat bantuan PIP, Kamis (13/2/2025).


Dengan adanya tindakan seperti ini, diduga pihak sekolah mengintimidasi orang tua siswa yang mendapat bantuan PIP dengan cara menakut-nakuti agar masalah dalam pemberitaan ini tidak ditindaklanjuti ke dinas.


Dugaan penggelapan dana bantuan PIP ini terkuak dalam buku tabungan siswa. Dimana dalam buku tabungan tersebut seharusnya siswa menerima dua kali pencairan, namun orang tua siswa baru menerima satu kali dalam pencairan.


SK mengaku sejak tahun 2021 sampai 2024 baru satu kali menerima dana bantuan PIP sebesar Rp 400 ribu dari pihak sekolah, itu pun yang mengambil uang tersebut orang tuanya bukan dirinya. Bahkan sampai saat ini, SK juga masih merasa kebingungan karena dalam buku tabungan anaknya tercatat mendapat dua kali dalam pencairan.


“Saya jadi heran, kan dalam buku tabungan anak saya tercatat mendapat dua kali dalam pencairan, tapi kenapa anak saya baru menerima satu kali pencairan. Waktu itu pernah saya cek dan menanyakan ke bank penyalur, kata pihak bank buku tabungan anak saya sudah di close,” tutur SK.


Sementara itu, RS selaku operator sekolah SDN Panyingkiran III saat ditemui dirinya membantah dengan apa yang dikatakan orang tua siswa dalam pemberitaan. Menurutnya bahwa dalam pemberitaan itu semua tidak benar. Bahkan RS juga membantah perkataan SK, bahwa menurutnya saldo dalam buku tabungan anaknya itu sudah di ambil semua oleh orang tuanya.


“Kedatangan saya kemarin bersama kepala sekolah dan komite kerumah SK itu mempertanyakan tentang kebenaran berita tersebut dan siapa yang melaporkan terkait masalah ini. Waktu kemarin SK bilang ke saya bahwa dana bantuan PIP itu sudah di ambil semua dalam dua kali pencairan,” kata RS, Jumat (14/2/2025) siang di ruang sekolah.


Hal ini membuat HM merasa pusing dan kebingungan. HM yang merupakan mantan kepala sekolah SDN Panyingkiran III ini akhirnya memberikan klarifikasi. Dalam klarifikasinya, HM membantah bahwa apa yang disebutkan orang tua siswa dalam pemberitaan itu tidak benar. Bahkan HM juga mengatakan bahwa dirinya tidak merasa menggelapkan dana bantuan PIP. HM juga menegaskan bahwa dalam hal ini dirinya hanya sebatas memberikan rekomendasi saja dalam setiap pencairan dana PIP kepada operator sekolah.


“Saya selaku mantan kepala sekolah disini tidak pernah memakan dana PIP, apalagi sampai menggelapkannya. Masalah PIP saya tidak tahu apa-apa, saya hanya sebatas memberikan rekomendasi setiap pencairan saja, selebihnya saya sudah menyerahkan semua kepada operator sekolah. Jadi silahkan untuk masalah PIP ini langsung saja ke oprator sekolah, karena dalam hal ini saya hanya sebatas memberikan rekomendasi saja ketika ada pencairan dana PIP,” ucap HM dengan nada agak sewot.


Dalam klarifikasi terkait adaya dugaan penggelapan dana PIP ini, HM mantan kepala sekolah SDN Panyingkiran III pada saat itu terkesan cuci tangan dan lepas tanggungjawab, seolah-olah dirinya tidak mau terlibat lebih jauh dalam masalah ini. Bahkan ketika memberikan klarifikasinya, HM selalu mengarahkan semuanya kepada operator sekolah. Ada apa antara mantan kepala sekolah SDN Panyingkiran III dengan operator??


( alim )

Komentar

Tampilkan

Terkini